Jika ada penjual formula khusus atau penyembuh luka hati, pemusnah sedih dan pengusir tangis, mungkin dagangannya itu laku keras. Sayangnya, itu hanyalah khayalan saya saja. Faktanya, hidup tidak pernah menjanjikan jalan lurus tanpa rintangan, hidup punya caranya sendiri untuk menempa manusia melalui kesedihan atau luka. Kemudian tidak ada ukuran khusus, keberhasilan manusia menghadapinya karena justru setiap pribadi punya cara yang tidak ada duanya untuk menghalau badai kesedihan dalam hidup.
Saya juga manusia biasa yang seringkali mengalami keterpurukan. Dan ssstt...resep saya untuk bertahan hidup adalah menangis sepuasnya kemudian tertawa lepas, menarik nafas dalam dan menghadapi segala kesedihan itu- bagaimanapun saya tahu bahwa saya tidak akan pernah melarikan diri dari kenyataan sepahit apapun itu. Mungkin bagi beberapa orang menangis itu tabu namun dengan menangis separuh sesak di dada saya hilang. Dengan bisa menertawakan diri saya sendiri, saya rasa merupakan salah satu cara berdamai dengan realitas, dengan kondisi saya. Lalu menarik nafas dalam menyumbang sekitar 60 persen keberanian dan keyakinan bagi saya. Sisanya hadapi saja. Jika belum juga berhasil, biasanya saya akan tidur atau diam saja, toh, bagaimanapun saya percaya Tuhan menciptakan manusia dengan daya menyembuhkan diri sendiri yang luar biasa. Meski sangat sulit dipraktekkan, ada satu lagi resep dari Papi saya tersayang untuk menghadapi segala kesulitan yaitu jalani hidup tanpa kekhawatiran niscaya jiwa kita lebih tenang dan tidak akan sulit meraih kebahagiaan.
Seperti yang sudah tertulis di atas, hidup punya caranya sendiri menempa manusia, dan ketika kita berani menghadapi badai, mungkin kita akan jatuh namun kita belajar untuk bangun lagi dan menjadi lebih kuat. Dan, pada kenyataannya, kita tidak pernah menghadapinya sendiri- ada Tuhan & orang-orang terkasih- kekuatan yang tak tertandingi.