Rabu, 11 Juni 2008
Hi! another wednesday spend at office desk working on weekly rating and share report...ouch!!

(ps. lagi iri berat sama program penjelajahan dari divisi sebelah yang tayang setelah program team saya...pasti dey mereka ga perlu dengerin dumelan panjang lebar dari bos-nya karena punya trend rating& share yang naik...sigh)

Salah satu resiko kerja di industri ini adalah harus punya hubungan yang intim sama rating dan share, karena setiap hari kedua hal ini akan mengikuti kita, meneriaki kita dengan kata-kata yang seperti ini:
" Lumayanlah...tapi aku belum optimal nih! Ayo donk kerja lebih keras lagi biar aku jadi lebih bagus...Masa cuma bisa 15 persen doank, mana yang katanya hasil karya kreatif itu?!?!" (jika share mencapai 15 persen, which is sebenarnya bagus tapi teteup dinilai ga optimal.)
" Apa?! Cuma segini doank (read: share 11-14 persen)?!?! Bisa ga sih bikin program? Aku kan jadi malu tau!!" (jika share program team saya berkisar di angka 11-14 persen)
" Ini rating atau share sih?!! Seharusnya angka segini adalah RATING bukan SHARE!!" (jika share dibawah 10 persen.)

Naah...teman-teman yang mungkin bingung saya ini ngoceh apa sih...saya sedang ngomongin rating dan share yang dijadikan dewa-nya industri pertelevisian Indonesia. Rating dan share digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan program kita yang berakhir pada penilaian kinerja team yang mengerjakan program tersebut. Jadi rating merupakan perbandingan jumlah penonton program dengan jumlah seluruh televisi baik yang sedang menyala maupun tidak. Sedangkan share merupakan perbandingan jumlah penonton program dengan jumlah penonton televisi pada saat itu (yang dihitung cuma televisi yang menyala atau saat itu ditonton).

Karena rating dan share merupakan tolak ukur, maka strategi dalam menyusun programpun harus punya tujuan bagaimana menghasilkan rating dan share yang tinggi. Sebenarnya, rating dan share tidak berkorelasi positif dengan kualitas sebuah program. Jadi, sorry to say, fenomena tontonan yang kualitasnya kurang oke tapi punya rating dan share yang tinggi bertebaran di negeri ini. Geezz...saya aja kadang kesel udah berusaha kerja maksimal bikin content yang beda tapi in the end tetep aja dibego-begoin bos besar jika rating dan share yang dicapai program team saya kurang tinggi (sstt..gimana produser saya selaku penanggung jawab program..kebayang dey jika diana mendadak pendiem atau mendadak pusing...heheh).

Saya sempat membaca sebuah artikel di harian Kompas Minggu, 8 Juni 2008 kemarin mengenai penilaian program based on quality. Saya sih setuju banget dengan tolak ukur kualitatif seperti ini. Dan program terbaik goes to Kick Andy (Metro TV), my favorite TV program, yippee! Asal tau aja, Kick Andy sharenya saja tidak mencapai 10 persen karena emang segmented banget, tapi coba tonton deh, acaranya sangat berbobot memuat sisi humanis yang diungkap dengan apik oleh Andy F Noya. Two tumbs up dey for Kick Andy!! Secara saya tuh kurang begitu suka nonton TV dari dulu, selain Kick Andy, I deadly adore Oprah Winfrey show, suka nonton Wisata Kuliner (pastinya!), Jelajah, Jejak Petualang dan acara berita (hehe), sekarang dituntut untuk memperhatikan berbagai acara pertelevisian agar kaya inspirasi.

Ohh...rating dan share...I hate you but can't deny you 'cause you're main part of my job! Sh***tt(ooppss...)...Aniway, should I love you? but don't worry I love my job:)
posted by ninabelle at 15.54 |

0 Comments: