Tepat sebulan tahun 2008 dilalui. Semua terasa ringan dan menyenangkan karena hari-hari cerah yang bermandi sinar mentari. Sampai mimpi buruk itu datang lagi.
Banjir yang sudah diakrabi warga ibu kota beberapa tahun belakangan telah kembali!
Kawasan Jalan Thamrin di pusat kota terendam dan tentunya tak terhitung lagi beberapa kawasan yang tak luput dari malapetaka yang sudah menahun ini.
Memang, hujan yang tidak berhenti mengguyur Jakarta sejak Kamis malam hingga Jumat siang tadi efeknya cukup terasa, mudah-mudahan tidak menjadi lebih dahsyat dengan banjir kiriman.
Bahkan penerbangan dari dan ke Jakarta sempat ditunda karena buruknya cuaca.
Saya baru tersadar bahwa hujan semakin deras dan berpotensi menimbulkan banjir pada pk. 11.00 hari ini saat saya bermaksud berangkat ke kantor, dan ternyata jalan di depan kamar kost saya sudah terendam sebatas mata kaki orang dewasa. Sampai di kantor dengan basah kuyup (saya sudah antisipasi dengan membawa baju dan sepatu ganti), ternyata kantor sepi sekali. Banyak rekan-rekan saya yang rupanya terpaksa tidak ngantor karena terjebak banjir. Bahkan team USBD terpaksa cancel shooting karena lokasi shooting terendam setinggi dada pria dewasa, mereka keluar lokasi dengan mobil box yang didorong rame-rame...ck..ck.
Syukurlah, schedule shooting WK sudah berakhir kemarin, sehingga team kami tidak kerepotan dengan banjir.
Sudah saatnya (seharusnya dari dulu), banjir tidak terjadi dan menjadi linkaran setan untuk warga Jakarta...seandainya semua pihak lebih arif bertindak, mengutamakan kepentingan umum.